Salahkan Polisi Melanggar Asas Pemanggilan Tertutup, Yoo Ah In Meminta Pemanggilannya Dijadwalkan Ulang

KPOPCHART.NET - Kasus Narkoba yang sedang menerpa aktor kawakan Yoo Ah In terus berlanjut hingga hari ini.

Sebelumnya, Yoo Ah In dikabarkan telah menunjuk salah satu firma hukum terbaik di Korea yang sudah menjadi langganan orang-orang kaya.

Seandainya pemanggilan investigasi berjalan sesuai rencana, harusnya aktor Yoo Ah In memenuhi panggilan polisi besok hari seperti yang sudah senter diberitakan oleh berbagai media.

Namun, pada hari ini (23/03) Yoo Ah In melalui pengacaranya memberikan pengumuman yang mengejutkan terkait sikapnya untuk pemanggilan perdana polisi yang diagendakan besok hari.

Baca Juga: Netizen Curiga Skandalnya Jauh Lebih Buruk Setelah Yoo Ah In Menunjuk Pengacara dari Firma Hukum Kim dan Chang

Firma hukum yang mewakili Yoo Ah In mengatakan bahwa pihaknya sedang diselidiki oleh Unit Investigasi Kejatahatan Narkoba Badan Kepolisian Seoul.

Sebelumnya kepolisian juga menyampaikan kepada pihak Yoo Ah In bahwa pemeriksaan yang akan dilakukan adalah panggilan tertutup.

Belakangan, pihak Yoo Ah In menolak untuk menghadiri pemeriksaan yang telah dijadwalkan tersebut dan meminta untuk dijadwalkan ulang.

Pengacara Yoo Ah In menuduh bahwa polisi telah melanggar asas pemanggilan tertutup pada kliennya.

Baca Juga: Tingkat Kehidupan Kontradiksi dan Mengejutkan dari Yoo Ah In yang Berjanji Akan Menurunkan Celana Dalamnya...

Tim Pengacara menekankan bahwa pemanggilan Yoo Ah In itu harus bersifat rahasia sesuai pernyataan yang Polisi sampaikan sebelumnya.

Namun pada faktanya, kerahasiaan itu tidak jelas dan menjadi kabur, banyaknya media yang menyebarkan berita pemanggilan Yoo Ah In besok hari menjadi alasan kuat pihak Yoo Ah In meminta penjadwalan ulang.

Pengacara Yoo Ah In kemudian melanjutkan bahwa sebagai panggilan publik de facto jelas menyebarnya rencana kehadiran Yoo Ah In adalah hal yang bertentangan dengan hukum.

Menurut tim penasehat hukum, Yoo Ah In tidak berniat untuk tidak hadir, namun pihaknya meminta penjadwalan ulang karena merasa terbebani dengan informasi pemanggilan yang telah menyebar ke publik.