RM BTS Memberikan Argumen Cerdas Saat Lakukan Wawancara, Pengamat: Harimau Telah Belajar Menulis

KPOPCHART.NET - Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, RM BTS mendapatkan banyak perhatian setelah melakukan wawancara dengan media asing.

RM BTS dipuji oleh banyak kalangan mulai dari penerjemah terkenal hingga oleh produser lagu.

Kali ini, Giliran David A. Tizard yang memuji wawancara RM BTS atas argumentasinya dalam wawancara yang dilakukan dengan El Pais beberapa waktu lalu.

David A Tizard merupakan seseorang yang memiliki gelar Ph.D. dalam Studi Korea dan kuliah di Universitas Wanita Seoul dan Universitas Hanyang. Dia adalah seorang komentator sosial/budaya dan musisi yang telah tinggal di Korea selama hampir dua dekade. 

Baca Juga: Baru Sehari Rilis, 'Smoke Sprite' So YoOn Feat. RM BTS Puncaki Worlwide iTunes Song Chart

David A Tizard memberikan komentarnya melalui sebuah tulisan artikel yang di unggah di The Korean Times. Ia membuka artikel tersebut dengan sebuah pribahasa yang sangat indah,

"Sampai harimau belajar menulis, setiap cerita akan memuliakan pemburu,"

David A Tizard, seperti ingin menjelaskan bahwa selama harimau tidak mau belajar menulis maka sejarah pertempuran antara harimau dan pemburu, sejarah hanya akan menunjukan kehebatan seorang pemburu.

Dalam tulisannya, ia kemudian melanjutkan bahwa mulai saat ini di Korea ada seekor harimau yang sudah mulai belajar menulis.

Baca Juga: Fans Gercep, Langsung Like MV So!Yoon! 'Smoke Sprite' Feat. RM BTS yang Menampilkan Musik Rock Apik

Harimau yang dimaksudkan oleh David A Tizard tak lain dan tak bukan ditunjukkan kepada Leader dari BTS, Kim Nam Joon atau yang lebih akrab disapa RM BTS.

David memuji kepiawaian RM BTS dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh reporter El Pais dengan argumentasi yang cerdas, ia bahkan berani mengatakan bahwa RM BTS mencoba mengembalikan sejarah.

"Sekarang, di Korea, di RM, dalam budaya, ekonomi, dan politiknya sendiri, harimau telah belajar menulis. Itu menceritakan kisahnya sendiri,

Menantang pemburu. Mendorong balik. Membingkai ulang narasi. Mengembalikan sejarah. Dan menjadi buku terlaris dalam prosesnya."