Dikritik Setelah Gunakan IU Sebagai Karakter Novel, Jang Ye Chan Justru Bangga Dengan Tulisannya

KPOPCHART.NET - Jang Ye Chan adalah anggota Partai Kekuatan Rakyat, partai politik konservatif yang saat ini mengendalikan kursi kepresidenan di Korea Selatan.

Jang Ye Chan, yang saat ini sedang mencalonkan diri sebagai Ketua Dewan Pemuda Korea Selatan mewakili partainya tengah dikritik oleh masyarakat Korea Selatan.

Hal tersebut dipicu oleh novel fanfiksi lama yang ditulisnya. Pada Minggu (26/02), novel tersebut kembali muncul dan dibicarakan.

Novel tersebut diduga menggunakan IU sebagai model karakter dan menggambarkannya dengan cara yang tidak pantas.

Pada tahun 2015, Jang Ye Chan menulis sebuah novel web berjudul "Gangnam Hwata". Novel tersebut diterbitkan secara berkala di tahun berikutnya.

Baca Juga: Diduga Lecehkan IU, Calon Ketua Dewan Pemuda Korsel: Ini adalah Serangan Jahat

Gangnam Hwata bercerita tentang seorang dokter pengobatan oriental yang menyembuhkan pasien dengan cara melakukan hubungan seksual bersama pasiennya.

Karakter utama dalam novel tersebut bernama Lee Ji Eun yang merupakan seorang penyanyi. Penggemar pun menyadari bahwa Lee Ji Eun dalam novel tersebut merujuk pada IU.

Hal ini tentunya membuat Jang Ye Chan dikritik habis-habisan oleh masyarakat Korea Selatan, mengingat bahwa IU adalah kesayangan mereka dan bahkan dijuluki sebagai 'Nation's Little Sister'.

Selain IU, Jang Ye Chan rupanya menggunakan selebriti wanita populer lain sebagai karakter novelnya. Deretan selebriti tersebut termasuk Kim Hye Soo, Cho Yeo Jeong dan Krystal.

Lee Ki In, pendukung anggota Partai Kekuatan Rakyat yang juga mencalonkan diri sebagai Ketua Dewan Pemuda Korea Selatan juga ikut mengkritik Jang Ye Chan.

Baca Juga: Terdeteksi Bucin Akut, Lee Jong Suk Bercerita Bahwa IU Merupakan Teman Paling Lucu Sedunia!

Meskipun dikritik oleh berbagai pihak, Jang Ye Chan mengaku tidak terganggu sama sekali dengan kritik tersebut.

Jang Ye Chan menepis semua kritik yang diterimanya dan mengklaim bahwa itu adalah permainan politik yang dimainkan oleh media sayap kiri.